Minggu, 25 Oktober 2015

PENGERTIAN, KOMPOSISI DAN KLASIFIKASI LIPOPROTEIN

PLASMA DARAH
Darah adalah jaringan yang merupakan suatu kumpulan sel-sel serupa yang melakukan suatu fungsi khusus dalam tubuh. Berbeda dengan jaringan lainya, darah merupakan suatu cairan terdiri dari sel-sel padat/butir-butir darah dalam cairan darah/plasma darah. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit) (Arifah, 2006).
Plasma adalah cairan kekuning-kuningan yang menyusun kira- kira 50% volume darah. Pada umumnya plasma darah terdiri dari 91 - 92% air dan 8 - 9% protein. Protein plasma sebenarnya adalah suatu campuran yang kompleks yang tidak hanya mengandung protein sederhana tetapi juga protein terkonjugasi (berikatan dengan molekul lain) seperti glikoprotein dan berbagai tipe lipoprotein (Arifah, 2006).
Protein plasma dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu fibrinogen, albumin dan globulin (alfa-1 globulin, alfa-2 globulin, beta globulin dan gama globulin). Globulin pada protein plasma merupakan campuran yang sangat kompleks. Menurut (Arifah, 2006) Komponen tersebut adalah :
  a.   mukoprotein dan glikoprotein : merupakan kombinasi protein dengan bagian-bagian karbohidrat
  b.   lipoprotein : sekitar 3% protein plasma terdiri dari kombinasi lipid/lemak dan protein (alfa globulin) serta sekitar 5% merupakan kombinasi lipid dengan protein beta globulin.

1.      Lipoprotein dalam Plasma Darah
Lemak/lipid yang diserap dari makanan dan lemak yang disintesis oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dalam metabolisme dan disimpan sebagai cadangan. Lipid bersifat non polar dan tidak larut dalam air, maka timbullah masalah bagaimana mengangkut lipid dalam lingkungan aqueous, yaitu dalam plasma darah. Di dalam plasma sendiri ditemukan 4 (empat) macam lipid yaitu: triasilgliserol (45% dari total lipid), fosfolipid (35%), kolesterol dan kolesterol ester (15%) serta asam lemak bebas (kurang dari 5%) (Arifah, 2006).
Masalah pengangkutan lipid dalam plasma darah yang bersifat aqueous tersebut dapat terselesaikan dengan adanya pengangkut yang larut dalam air yaitu lipoprotein. Struktur umum partikel lipoprotein terdiri dari inti hidrofobik yang tersusun dari triasilgliserol dan kolesterol ester. Inti ini dikelilingi selapis permukaan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) dengan posisi gugus polarnya terletak di luar menghadap medium aqueous. lipid yang diangkut terdapat dalam inti non polar (Arifah, 2006). Sejumlah protein yang disebut apolipoprotein atau apoprotein, terikat pada permukaan atau terintegrasi dalam partikel lipoprotein (gambar 1).
Gambar 1. Struktur Umum Lipoprotein
Lipoprotein dapat dipisahkan menurut sifat elektroforetiknya ke dalam alfa lipoprotein, beta lipoprotein dan pre-beta lipoprotein. Lipoprotein juga dapat dibedakan berdasarkan densitasnya menggunakan metode ultra sentrifuga si dan menurut komposisi apolipoproteinnya. Lima famili lipoprotein dasar meliputi (Arifah, 2006):
1. Lp A : terdiri dari apolipoprotein AI dan AII (pada lipoprotein HDL dan kilomikron)
2. Lp B : terdiri dari beta apolipoprotein (B-100 pada LDL, VLDL, IDL; B-48 pada kilomikron)
3. Lp C : terdiri dari apolipoprotein CI (pada VLDL dan HDL), CII (pada VLDL, HDL, dan kilomikron), dan CIII (pada VLDL, HDL, dan kilomikron)
4. Lp D : hanya terdiri dari apolipoprotein tipe D (pada subfraksi HDL)
5.  Lp E  : terdiri dari apolipoprotein yang kaya akan arginin (pada VLDL, HDL, dan kilomikron)

LIPOPROTEIN
Lipoprotein adalah sebuah senyawa kompleks larut air yang terdiri dari protein (apolipoprotein) dan lipid serta berfungsi untuk mentransport lipid dalam sirkulasi tubuh pada semua jenis vertebrata bahkan insektisida (Jonas dan Phillips, 2008). Menurut Almatsier (2002), lipoprotein didefinisikan sebagai gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di dalam hati, dimana tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, dan mengangkut berbagai jenis lipida dalam jumlah yang berbeda. Lipoprotein disintesis pada organ hepar dan usus melalui suatu perubahan metabolik dari prekursor lipoprotein, atau bisa juga tersintesis di membran sel dari lipid seluler dan eksogenus lipoprotein atau apolipoprotein. Didalam sirkulasi, lipoprotein sangatlah dinamis. Lipoprotein berperan dalam reksi enzimatik dengan komponen lipid yang dimilikinya, memfasilitasi transfer lipid dan melakukan transfer apolipoprotein larut air. Pada akhirnya, lipoprotein diambil dan dikatabolisme di hati, ginjal dan jaringan periferal melalui reseptor termediasi endositosis dan mekanisme lain (Jonas dan Phillips, 2008).
1.      Komponen Penyusun Lipoprotein
Secara garis besar partikel lipoprotein mengandung proporsi yang bervariasi dari 4 elemen utama, yaitu : Kolesterol, trigliserid, fosfolipid dan protein spesifik yang disebut apoprotein.
a.  Trigliserida : Trigliserida (dalam bentuk triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
b.  Kolesterol : Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolesterol juga banyak terdapat dalam lipoprotein plasma darah, kurang dari 70% dalam bentuk ester kolesterol.
c.  Fosfolipid : Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol. Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol ditempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
d.  Apolipoprotein : Apolipoprotein adalah suatu protein di dalam tubuh yang membantu transportasi lipid. Beberapa apoprotein bersifat menyatu (integral), dan tidak bisa dilepaskan, sementara sebagian lagi (apoprotein perifer) dapat berpindah dengan bebas ke lipoprotein lainnya.

2.      Klasifikasi Lipoprotein
Berdasarkan komposisi relatif dari protein dan lipidnya, lipoprotein diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu, kilomikron (KM), very  low  density  (VLDL),  low  density (LDL),  dan  high density  (HDL) lipoprotein. Komposisi relatif dari lipid dan protein pada lipoprotein ini akan menentukan kepadatan dari masing-masing kelas lipoprotein. KM hanya memiliki 1-2% protein, sedangkan HDL memiliki protein hingga 50% dari total beratnya. Diameter dari lipoprotein berbanding terbalik dengan kepadatan mereka, yaitu berkisar antara 6000 Å untuk KM hingga 70 Å untuk HDL (Jonas dan Phillips, 2008) (gambar 2).
Gambar 2. Klasifikasi Utama Lipoprotein (KM, VLDL, LDL, HDL) Berdasarkan kepadatan (density) masing-masing kelas (Jonas dan Phillips, 2008)
  1. Kilomikron : Kilomikron mempunyai diameter 90 — 1000 nm dan densitas <0,95, diproduksi oleh intestinum, sangat kaya akan triasilgliserol yang berasal dari makanan (85-95%), miskin akan kolesterol bebas dan fosfolipid, dan mengandung sekitar 1 - 2% protein. Kilomikron mengandung apo B-48, apoA, apoC dan apoE. Triasilgliserol pada kilomikron dihidrosis oleh lipase lipoprotein menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Kilomikron bertanggung jawab dalam transpor lipid dari makanan ke dalam sirkulasi (Arifah, 2006).
  2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) atau pre-beta Lipoprotein : VLDL disebut juga pre-beta lipoprotein. VLDL dibentuk di dalam hati dan intestinum, berfungsi sebagai sarana untuk transpor triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk disimpan. Partikel VLDL mempunyai diameter 30-90 nm, densitas 0,95-0,006 dan kaya akan triasilgliserol. Lipoprotein pada VLDL kebanyakan adalah apo B-100 dan apo C, tetapi juga memiliki beberapa apo E. Partikel yang lebih kecil yang dihasilkan dari interaksi antara VLDL dan lipase lipoprotein sering disebut intermediate density /Lipoprotein/IDL. IDL mem- punyai diameter 25 - 30 nm dan densitas 1,006 - 1,019. VLDL adalah prekuesor IDL dan IDL adalah prekursor LDL (Arifah, 2006).
  3. LDL (Low density Lipoprotein) atau beta Lipoprotein : LDL disebut juga beta lipoprotein. LDL menyusun sekitar 50% dari total massa Lipoprotein dalam plasma manusia. Sekitar 50% dari massa LDL adalah kolesterol, yang kebanyakan teresterifikasi dan sekitar 25% adalah protein. Protein penyusun LDL kebanyakan adalah apo B-100 dengan sedikit apo C. LDL mengangkut kolesterol dan fosfolipid dari hati ke sel tepi. LDL mempunyai densitas 1,019-1,063 dan diameter 20 - 25 nm (Arifah, 2006).
  4. HDL (High Density Lipoprotein) atau alfa Lipoprotein: HDL disebut juga alfa Lipoprotein. HDL adalah suatu partikel kecil yang terdiri dari sekitar 50% protein (kebanyakan apo A, tetapi juga beberapa apo C dan apo E), sekitar 20% kolesterol (kebanyakan terseterifikasi), 30% fosfolipid dan hanya sedikit triasilgliserol. HDL berperan dalam transpor kolestreol dari sel tubuh ke hati, dimana HDL disintesis dan dikeluarkan dari hati dan intestinal. HDL dibedakan menjadi HDL1 dengan diameter 20-25 dan densitas 1,019–1,063; HDL2 dengan diameter 10-20 nm dan densitas  1,063-1,125; dan HDL3 dengan diameter 5-10 nm dan densitas 1,125-1,210. Fungsi utama dari HDL adalah untuk menghilangkan kelebihan kolesterol dan membawa kelebihan tersebut ke hati untuk dimetabolisme menjadi garam empedu. Fungsi penghapusan kolesterol dari jaringan ini mendasari hubungan terbalik antara konsentrasi plasma HDL dan timbulnya penyakit terkait lipid. HDL juga mengangkut cadangan kolesterol untuk berbagai keperluan di tubuh yang dicadangkan oleh LDL. Fungsi lain dari HDL adalah: 1)  Transfer apoprotein ke lipoprotein lain, 2) Mengangkat lipid dari lipoprotein lain, 3)   Mengangkat kolesterol dari membran sel, 4)   Mengkonversi kolesterol menjadi ester kolesterol melalui reaksi LCAT, dan 5)   Transfer ester kolesterol ke lipoprotein lain melalui CETP
Lipoprotein
Sumber
Komposisi
Protein (%)
Total lipid (%)
Presentase dari Total Lipid
Triasilgliserol (%)
Fosfolipid (%)
Kolesterol ester
Kolesterol bebas
Asam lemak bebas
Kilomikron
Intestinum
1-2
98-99
88
8
3
1
VLDL
Hati dan intestinum
7-10
92-94
56
20
15
8
1
IDL
VLDL dan Kilomikron
11
89
29
26
34
9
1
LDL
VLDL
21
79
13
28
48
10
1
HDL2
Hati dan intestinum
33
67
16
43
31
10
HDL3
57
43
13
46
29
6
6
Albumin-asam lemak bebas
Jaringan adipose
99
1
0
0
0
0
100
Tabel 3. Komposisi lipoprotein dalam plasma manusia (Arifah, 2006).

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2002, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arifah, 2006, Peran Lipoprotein Dalam Pengangkutan Lemak Tubuh, Kaunia, Vol. II, No. 2.
Jonas A. dan Phillips, M.C., 2008, Lipoprotein  structure dalam Biochemistry  of  Lipids, Lipoproteins  and Membranes  (5th Edn.), Elsevier  B.V.